Cara Menyembuhkan Asam Urat dengan Obat Paten dan Generik

Cara Menyembuhkan Asam Urat dengan Obat Paten dan Generik - Salah satu yang terdaftar sebagai penyakit akut di dunia medis adalah asam urat. Bagi yang sudah terbilang parah sebaiknya pasien tidak melakukan pengobatan sendiri. Begitu terkena serangan asam urat, pasien sebaiknya langsung ke dokter. Jika seseorang sudah pernah terkena serangan asam urat, sebaiknya ia punya persediaan obatnya di kotak P3K, paling tidak untuk pertolongan pertama pereda nyeri.
Cara Menyembuhkan Asam Urat dengan Obat Paten dan Generik

Obat asam urat itu jangan disamakan  obat rematik jenis lainnya. Jadi, jangan sampai keliru. Sebagian obat asam urat bekerja dengan cara membantu tubuh menurunkan kadar asam urat dalam darah. Kalau diminum penderita rematik jenis lain tentu kurang efisien dan sia-sia.

Berdasarkan fungsi dan tujuannya, obat asam urat dibedakan menjadi dua, yaitu obat pertolongan pertama dan obat untuk pencegahan.

I. Pertolongan pertama

  • Anti-nyeri (analgesik).
Untuk mengatasi rasa nyeri yang meradang, pasien membutuhkan obat antinyeri yang cukup kuat. Pereda nyeri sekelas parasetamol pun biasanya tidak cukup kuat untuk melawan nyeri akibat asam urat. Karena cara kerjanya hanya meredakan nyeri dan radang pada saluran darah beku, bukan saluran zat asam, obat kelompok ini sama sekali tidak berurusan dengan kristal asam uratnya. 

Dan karena khasiatnya meredakan nyeri, obat-obat ini biasa juga diresepkan untuk rematik jenis lain.
Hampir semua antinyeri kuat adalah obat resep, bukan obat bebas. Antinyeri agak kuat yang masih bisa dibeli tanpa resep misalnya Ibuprofen. Adapun sebagian besar lainnya termasuk obat resep, misalnya diklofenak, piroksikam, meloksikam, ketoprofen, tinoridin.

Obat-obat di atas termasuk pereda nyeri 'kelas berat' dan bisa mengiritasi lambung. Oleh karena itu obat-obat ini sebaiknya diminum bersama makanan dan penggunaan bagi penderita maag harus dengan sangat hati-hati.

Selain itu, obat golongan ini juga bisa meningkatkan kemungkinan masalah jantung dan pembuluh darah. Karena itu, jangan gunakan obat-obat di atas kecuali atas petunjuk dokter. Begitu nyeri sudah hilang, pemakaian obat pereda nyeri sebaiknya dihentikan untuk menghindari efek buruknya. 

Untuk mengurangi efek iritasi lambung, tablet obat-obat ini biasanya dilapisi selaput tipis yang menjaga obat bisa melewati lambung dalam keadaan utuh dan baru pecah saat di usus. Sebagai konsumen awam, kita mungkin sulit membedakan tablet yang berselaput dan yang tidak. Gampangnya, kita harus menelan obat-obat di atas dalam keadaan utuh, jangan sampai dibelah atau dikunyah.
Obat
Contoh merek dagang
Diklofenak
Cataflam®, Voltaren®, Abdiflam®, Aclonac®, Alflam®, Anuva®, Araclof®, Atranac®, Catanac®, Deflamat®, Dicloflam®, Diflam®, Divoltar®, Eflagen®, Elithris 50®, Exaflam®, Fenavel®, Flamar®, Flamic®, Flamigra®, Flamsy®, Flazen 50®, Galtaren®, Gratheos®, Inflam®, Kadiflam®, Kaditic®, Kaflam®, Kamaflam®, Klotaren®, Laflanac®, Linac SR®, Matsunaflam®, Merflam®, Mirax®, Nacoflar®, Nadifen®, Neurofenac®, Nichoflam®, Nilaren®, Proklaf®, Provoltar®, Raost®, Reclofen®, Renadinac®, Renvol®, Scanaflam®, Tirmaclo®, Troflam®, Valto®, Volmatik®, Voltadex®, Voren®, Xepathritis®, X-Flam®, Yariflam®, Zegren®
Piroksikam
Feldene®, Campain®, Felcam®, Feldco®, Grazeo®, Infeld®, Kifadene®, Lanareuma®, Licofel®, Pirocam®, Pirofel®, Rexicam®, Rexil®, Roxidene®, Scandene®, Tropidene®, Xicalom®
Meloksikam
Movi-Cox®, Arimed®, Artrilox®, Atrocox®, Cameloc®, Denilox®, Flamoxi®, Flasicox®, Futamel®, Hexcam®, Loxil®, Loximei®, Loxinic®, Mecox®, Meflam®, Melogra®, Meloxin®, Mevilox®, Mexpharm®, Mobiflex®, Movix®, Moxam®, Moxic®, Nulox®, Ostelox®, Paxicam®, Relox®, Remacam®, Remelox®, Rhemacox®, Velcox®, X-Cam®
Ketoprofen
Profenid®, Altofen®, Anrema®, Fetik®, Gatofen®, Hextrofen®, Kaltrofen®, Ketros®, Lantiflam®, Molaflam®, Nasaflam®, Nazovel®, Noflam®, Ovurila E®, Profecom®, Profika®, Pronalges®, Protofen®, Remapro®, Rhetoflam®, Rofiden®, Suprafenid®
Tinoridin
Nonflamin®
  • Kortikosteroid. 

Untuk menghilangkan radang, dokter mungkin akan meresepkan kortikosteroid seperti prednisolon, deksametason, dsb. Obat ini memiliki banyak efek samping. Karena itu pastikan Anda mengonsumsinya sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Kolcisin.

Obat ini bukan golongan pereda nyeri melainkan anti-radang. Tergolong obat 'sangat keras' karena punya banyak efek buruk seperi muntah dan diare. Batas keamanannya juga sangat sempit, kelebihan dosis sedikit saja bisa berefek fatal. Karena itu, gunakan hanya sesuai petunjuk dokter. Contoh merek dagangnya Recolfar®.
  • P3K Non-Obat

Sembari menunggu obat-obat diatas bekerja, kita bisa mengurangi radang dengan menggunakan es batu. Caranya, masukkan es batu ke dalam plastik (atau gunakan kantong es jika punya). Lapisi kantong es dengan handuk lalu tempelkan ke bagian sendi yang meradang. Tahan sekitar beberapa belas menit dan setelah itu angkat. Biarkan bagian yang radang itu kembali ke suhu normal.

Setelah suhunya kembali normal, kita bisa menempelkan kantong es berlapis handuk itu lagi. Yang penting, kalau mau mengulangi lagi, pastikan suhu bagian yang radang itu sudah kembali ke suhu normal. Jangan menempelkan kantong es langsung ke kulit tanpa lapisan handuk! Karena suhu yang terlalu dingin bisa merusak jaringan yang sakit.
 

II. Obat untuk pencegahan

Obat kelompok ini bekerja menurunkan kadar asam urat, tidak menghilangkan nyeri, sehingga tidak cocok untuk pertolongan pertama. Dan memang sebaiknya obat kelompok ini tidak diminum saat terjadi serangan asam urat, melainkan diminum pada saat serangan sudah mereda.

Akan tetapi jika memang sebelumnya pasien sudah minum obat ini secara rutin, maka ia tidak perlu menghentikannya saat terkena serangan asam urat.

Tujuan minum obat ini bukan untuk meredakan radang melainkan untuk mencegah terjadinya serangan berikutnya. Semua obat di kelompok ini tergolong obat keras. Di kelompok ini, obat masih dibagi lagi menjadi dua subkelompok berdasarkan cara kerjanya.
  • Obat yang menurukan produksi asam urat. Contoh alopurinol. Ini obat penurun asam urat yang paling banyak beredar di Indonesia. Biasanya pasien asam urat akan pulang dari dokter dan apotek membawa obat ini. Sekali lagi, obat ini sebaiknya tidak diminum pada saat terjadinya serangan asam urat. Pasalnya, pada saat awal kita minum alopurinol, kadar asam urat mungkin justru akan meningkatkan sebentar sebelum kemudian turun.
Jadi, obat ini sebaiknya hanya diminum setelah serangannya reda. Ini sesuai dengan fungsinya sebagai obat pencegahan, bukan untuk P3K. Selain itu, minum alopurinol pada saat serangan justru mungkin membuat kristal asam urat berpindah ke jaringan lain.
Obat
Contoh merek dagang
Alopurinol
Zyloric®, Algut®, Alluric®, Alodan®, Alofar®, Benoxuric®, Decasurik®, Hycemia®, Isoric®, Kemorinol®, Licoric®, Linogra®, Mediuric®, Nilapur®, Omeric®, Ponuric®, Pritanol®, Puricemia®, Purinic, Reucid®, Rinolic®, Selespurin®, Sinoric®, Tylonic®, Urica®, Uricnol®, Uroquad®, Xanturic®
  • Probenesid adalah contoh obat yang membantu pengeluaran asam urat lewat urine. Dibandingkan dengan alopurinol, obat ini lebih jarang digunakan. Contoh merek dagang: Probenid®. Seperti alopurinol, obat ini hanya untuk diminum pada saat serangan nyeri sudah mereda. Jika diminum pada saat serangan asam urat terjadi, dikhawatirkan akan menyebabkan kristal asam urat justru akan menyebar ke jaringan tubuh lainnya. 
Cara Menyembuhkan Asam Urat dengan Obat Paten dan Generik

Perbedaan Obat Generik & Paten

Tidak jarang kejadian diantara penderita yang datang berobat ke rumah sakit atau yang berobat di Apotek seolah enggan dengan obat generik dengan alasan "uang tahu segalanya" yang demikian adalah pola pikir yang keliru.

Sekilas terdengar logis, padahal efek buruknya tentu membawa kesan bahwa 'obat generik itu obat murahan atau obat rakyat kecil dsb'. Perkiraan yang demikian sangatlah jauh dengan bukti dilapangan. Dengan alasan yang demikianlah saya ikut tertarik untuk menjelaskannya sedikit mendetail. 
 

Obat Paten

Agar lebih mengena, yang pertama kita bahas dulu obat paten yang sering menjadi primadona di pasaran. Singkatnya obat paten adalah obat baru yang ditemukan oleh para pakar suatu industri farmasi yang melalui metode riset dan telah melewati tahapan uji klinis berdasarkan panduan dari WHO (Pusat Kesehatan PBB), sehingga yang menguji tersebut memberikan penghargaan berupa hak paten. Berdasarkan UU No 14 tahun 2001, tentang Paten, masa hak paten berlaku 20 tahun (pasal 8 ayat 1) dan bisa juga 10 tahun (pasal 9).

Tapi perlu kita ingat, yang harus kita garis bawahi bahwa hak paten itu tidak selamanya (hanya 20 tahun). Setelah masa kepatenannya habis, jika banyak orang yang membutuhkannya, sedangkan ketersediaan terbatas dari satu perusahaan. Maka, bolehlah Industri lain memproduksinya. Jadilah obat generik.

Obat Generik

Selanjutnya Anda perlu mengenal bahwa obat generik merupakan nama obat yang sama dengan zat aktif berkhasiat yang dikandungnya, sesuai nama resmi dari International Non Propietary Names yang telah di tetapkan dalam Farmakope Indonesia.

Seperti yang telah dijelaskan tadi bahwa obat jenis ini dibuat setelah berakhirnya hak paten dengan diberi nama sesuai nama bahan zat aktif yang terkandung. Jika nama tidak sesuai dengan bahan aktifnya, tapi dengan merk lain yang bersifat individu karena keperluan pasar, maka disebutlah obat generik bermerk.

Kesimpulan
  • Tidak ada hubungannya antara keampuhan dengan hak paten.
  • Kesembuhan bukan diukur dengan seberapa kita mengeluarkan uang.
  • Perbedaan obat paten dan generik hanya sebatas harga.
  • Khasiat obat generik dan paten sama.
  • Silahkan membuat kesimpulan lebih lanjut sendiri.
Artikel sebelumnya: 10 Blog / Situs Kesehatan Terbaik [ Artikel, Obat, Makanan & Cara Hidup Sehat ]
Sebelumnya saya telah membahas mengenai obat paten dan genik terbaik untuk asam urat, silahkan dilihat. Semoga artikel mengenai cara menyembuhkan asam urat ini bermanfaat!

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Cara Menyembuhkan Asam Urat dengan Obat Paten dan Generik"

Post a Comment